Senin, 22 Februari 2016

Light Stick




Gambar 1. Light Stick

     Langsung saja kita mulai membuat light stick-nya ya, alat dan bahan kurang lebih sama dengan pembuatan lentera toples .


Gambar 2. Alat dan Bahan


Daftar alat dan bahan :
- kancing baterai / dudukan baterai 9 Volt, dan baterainya tentu saja,
- LED putih, silakan pilih yang pancaran cahayanya menyebar atau terfokus
- resistor ( masih memakai 470 ohm 1/4 watt )
- saklar geser
- kabel kecil secukupnya, panjangnya sesuaikan dengan panjang light stick yang mau dibuat
- kertas karton, kardus, lakban dan selotip bermotif .

     Setelah alat dan bahan siap, buat rangkaian led sederhana sebagaimana telah diterangkan pada pos yang telah lalu.

Gambar 3. Rangkaian LED 

Jangan lupa sediakan kabel penghubung led nya yang panjangnya disesuaikan dengan panjang stick yang hendak dibuat ya. Lalu siapkan kertas karton yang tidak terlalu tebal seukuran kertas A4. Sebenarnya ukuran kertasnya disesuaikan dengan panjang sticknya, hanya saja agar tidak terlalu banyak memotong, saya gunakan ukuran A4. Gulung-gulung kertas lebih dahulu agar mudah dibentuknya. Letakkan kabel pada salah satu tepi kertas (gambar 4), lalu gulung kertas sedemikian rupa sehingga kabel berada di inti gulungan, dan kaki lednya terjepit gulungan kertas diujung gulungan (gambar 5). Langkah selanjutnya adalah membuat dudukan saklar dan tempat baterainya. Siapkan potongan kardus, dan buat kotakan untuk tempat saklar (gambar 6), dan baterai 9 voltnya (gambar 7). Lalu rangkai seperti pada gambar 8, dan satukan dengan bantuan lakban sebagai perekatnya (gambar 9).


Gambar 4.
 
 Gambar 5.
     
Gambar 6. Dudukan saklar


Gambar 7. Tempat baterai

Gambar 8.

 Gambar 9.

      Setelah selesai perakitannya, pasang baterai dan letakkan ke dalam kotak yang telah dibuat tadi. Masukkan dengan posisi kancing baterai masuk ke dalam dan biarkan bagian bawah baterai terlihat dari luar agar lebih mudah mengeluarkannya nanti, dan (menurut saya) lebih baik dibiarkan terbuka saja (gambar 10).
Gambar 10.

     Agar lebih menarik bisa kita hias dengan selotip bermotif seperti contoh di bawah ini. Namun bisa juga menggunakan pita, lakban berwarna atau dilabur warna dengan cat akrilik.

a

 
b

c

Gambar 11. Light Stick




     Selamat mencoba......
                                                                    






























Minggu, 07 Februari 2016

Lentera Toples


Gambar 1. Lentera toples
   

    Langsung saja ya, mari kita mulai...
    Tulisan pada pos sebelumnya, kita telah mencoba merakit rangkaian led sederhana dengan baterai 9 volt. Nah pada kesempatan kali ini kita mencoba membuatnya tampil lebih menarik. Mari kita persiapkan alat dan bahannya. 


  Gambar 2. Komponen yang diperlukan.

     Komponen yang diperlukan masih sama dengan komponen pada pembuatan rangkaian led seperti pada pos sebelumnya. Sebagai tambahan kia memerlukan kardus, lakban, dan double tape, serta tentu saja toples. Setelah alat dan bahan siap, kita rangkai komponen tersebut sebagaimana telah diuraikan pada pos yang berjudul Dioda Pemancar Cahaya (Bag.2) .

 
Gambar 3. Rangkaian sederhana led.

     Selanjutnya siapkan kardus dan toples. Untuk toples sendiri, bisa dipilih sesuka hati atau sesuai dengan persediaan yang ada, namun disarankan yang terbuat dari plastik atau sejenisnya dan tentu saja yang transparan. Langkah selanjutnya adalah membuat tempat untuk baterai beserta rangkaiannya, dalam hal ini kita akan membuatnya dari kardus. Siapkan kardus dan potong sesuai ukuran pada gambar berikut.
Gambar 4. Potongan kardus untuk membuat tempat baterai.
      
Kita akan membuat balok kardus tanpa tutup untuk tempat baterai dan dudukan led seperti pada gambar di bawah ini.
 Gambar 5. Tempat baterai dan rangkaiannya.

Siapkan pula potongan kardus sebagai penyangga led seperti pada gambar di bawah ini. Jangan lupa buat celah pada bagian tengahnya, ini berfungsi untuk menjepit lednya.
Gambar 6. Dudukan led.

Kemudian masukkan baterai kedalam tempat yang telah kita buat . Tempelkan saklar pada salah satu ujungnya dan lekatkan dengan lakban, pastikan menempel dengan kuat. Ujung satunya biarkan terbuka sebagai tempat memasukkan dan mengeluarkan baterai ( gambar 7a ). Pasangkan dudukan led pada salah satu sisi dudukan baterai, lekatkan dengan lakban atau lem ( gambar 7b ). Letakkan led pada celah penjepit ( gambar 7c ). 




a



b

 c

Gambar 7 . Proses pembuatan dudukan rangkaian dan pemasangannya.

Setelah terpasang, kita bisa meletakkan rangkaian pada tutup toples. Lekatkan dengan lakban atau double tape. Bila toples yang hendak digunakan tidaklah terpakai untuk hal lainnya, rangkaian bisa kita lekatkan secara permanen dengan lem. Posisi saklar juga bisa kita letakkan pada tutup toples secara terpisah.


Gambar 8. Posisi rangkaian pada tutup toples.


     Setelah tahapan-tahapan di atas dilaksanakan, nyalakan rangkaian dan pasang kembali badan toplesnya maka jadilah seperti gambar di bawah ini.


Gambar 9. Lentera toples

     Jadilah lentera kita, agar lebih menarik bisa juga ditambahkan hiasan sesuka hati kalian. Agar penggunaan baterai lebih hemat, dapat digunakan baterai 9 volt rechargheable yang dapat diisi ulang.





Jumat, 05 Februari 2016

Dioda Pemancar Cahaya (bag.2)

     Pada bagian satu sebelumnya, kita telah sedikit mengetahui tentang LED, nah untuk kesempatan kali ini, akan dibahas mengenai penggunaan LED ini dalam bentuk rangkaian elektronika sederhana. Coba perhatikan gambar di bawah ini.
    Gambar 1. Rangkaian elektronika sederhana yang menghubungkan catu daya (sumber tegangan),
                      resistor, dan tentu saja Led. ( Bishop, Owen . 2006 )

     Pada gambar di atas, sebelum menghubungkan led dengan suatu sumber tegangan, diperlukan resistor untuk membatasi arus yang mengaliri led. Led memiliki batasan arus yang diperlukan untuk dapat menyalakannya. Bila terlalu kecil led hanya menyala redup, atau malahan tidak menyala sama sekali. Namun apabila terlalu besar, led akan rusak. 
     Dalam kesempatan kali ini, kita akan menggunakan sumber tegangan searah ( DC, direct current ) dari baterai 9 volt, serta led dengan pancaran cahaya putih. Untuk led yang dipakai kali ini besarnya arus maksimal yang dapat digunakan adalah sekitar 10 mA -  25 mA (informasi ini dapat ditanyakan pada penjual tempat led ini dibeli ). Untuk mengetahui berapa besarnya tahanan resistor yang diperlukan dapat digunakan persamaan di bawah ini.

 R = ( Vbaterai - Vled) / Iled   ....................................(1)
                                                                                                    ( Bishop, Owen . 2006 )

V baterai merupakan tegangan dari baterai, kali ini adalah 9 volt dc. Vled adalah tegangan yang digunakan led, sekitar 1,8 - 3,3 volt (wikipedia). Sedangkan Iled adalah arus maksimum dari led . 
     
     Selanjutnya, mari kita beranjak ke praktek. Berikut alat dan bahan :


Gambar 2. Komponen yang diperlukan, searah jarum jam dari kiri atas, kancing baterai 9V, Led,    
                  resistor, saklar, dan baterai .

Gambar 3. Kabel secukupnya.


Alat dan bahan tambahan lainnya adalah gunting, dan lakban. Pada perakitan kali ini kita tidak menggunakan PCB maupun solder dan lain sebagainya sebagaimana umumnya pada rangkaian-rangkaian elektronik. Mari kita mulai perakitannnya, susun komponen pada gambar 1 ( untuk saklar dan Led pilih salah satu yang disukai, untuk resistor kita gunakan nilai 470 ohm 1/4 watt ) seperti pada gambar berikut :
Gambar 4. Susunan rangkaian komponen.

Untuk led, kaki yang lebih panjang merupakan kutub positif, kita hubungkan dengan kabel merah ke salah satu kaki resistor. Resistor tidak memiliki polaritas sehinggga bisa dipasang bolak-balik. Untuk memudahkan penyambungan, tekuk sedikit kaki led dan resistor, lalu kaitkan dengan kabel penghubung dan kencangkan dengan memilin serabut tembaga pada kabel hingga terikat kencang. Sambungkan kaki resistor lainnya dengan kancing baterai 9 volt ( dudukan baterai 9 volt ) dengan kabel merah. Kabel hitam pada kancing baterai kita hubungkan dengan salah satu kaki saklar, dan kaki lainnya dari saklar kita hubungkan kembali ke led kaki negatif ( yang lebih pendek ) dengan kabel warna hitam. Penggunaan warna kabel di sini adalah warna merah dan hitam untuk membedakan positif ( merah ) dengan negatif ( hitam ). Penggunan warna yang lain tidaklah menjadi masalah. Setelah terhubung menjadi satu rangkaian, pasangkan baterai dan posisikan saklar ke posisi on, untuk mengetahui nyala atau tidak rangkaian tersebut. 
Gambar 5. Rangkaian menyala.

     Setelah dipastikan menyala, amankan sambungan komponen dan kabel menggunakan selotip atau lakban agar tidak mudah terlepas maupun tidak saling menempel hingga terjadi hubungan pendek arus listrik.
Gambar 6. Penggunaan lakban sebagai pengaman sambungan.


     Setelah selesai maka jadilah rangkaian sederhana kita. Lalu apa fungsinya......? Kita akan mengaplikasikannnya pada pembuatan lampu-lampu sederhana yang akan dibahas di tulisan selanjutnya, sabar ya.... .
     Sekian dulu dari saya, sampai jumpa di pos selanjutnya . dah...... .


Referensi :
Bishop, Owen . 2006 . Electronics A First Course . Oxford, Elsevier Ltd.
https://en.wikipedia.org/wiki/LED_circuit .







Dioda Pemancar Cahaya (bag.1)

     Light Emiting Diode, LED, atau dioda pemancar Cahaya, merupakan komponen semikonduktor yang dapat memancarkan cahaya saat komponen semikonduktor ini dikenai / dilalui arus listrik melalui kaki-kaki katoda dan anodanya. Led ini sendiri memiliki berbagai macam warna yang dapat dipancarkan komponen ini. Warna-warna yang dipancarkan bukanlah dari badan pembungkus led itu, melainkan dari bahan semikonduktor yang dipilih serta band gap energy dari material tersebut. Sebagai contoh, InGaN (indium gallium nitride) digunakan untuk warna ungu, biru, dan hijau, InGaAlP (indium gallium aluminum phosphide) digunakan untuk warna hijau, kuning , jingga, dan merah. Kemudian yang membedakan pancaran warna dari material tersebut nantinya adalah panjang gelombang dari pancaran cahaya yang dilepaskan saat dilalui arus listrik dan panjang gelombang tersebut besarnya dipengaruhi dari energi dari partikel dari cahaya tersebut. Besarnya energi ini bergantung pada celah pita (band gap) dari semikonduktor yang dipakai. 

Gambar 1. LED anode (anoda, kaki positif), cathode (katoda, kaki negatif). (Bishop, Owen, 2006)




Gambar 2. Band gap . (OSRAM, 2010)

      
Penggunan LED sendiri sudah banyak diterapkan diberbagai macam barang elektronik, mulai hanya sebagai indikator, penerangan, hingga layar monitor. Warna-warna cahaya yang dipancarkan juga sudah beragam dibandingkan awal-awal keberadaan led ini. Intensitas pancaran cahayanya juga bisa dibilang lebih terang dibandingkan led model-model awal. Warna-warna yang beragam, serta intensitas cahaya yang terang inilah yang membuat penggunaanya menjadi beraneka ragam pula. Ditambah lagi dengan teknologi pembuatan semikonduktor yang canggih, led menjadi lebih ringkas namun tetap terang, serta memungkinkan digunakan dalam pembuatan layar display.

Gambar 3. Lampu penerangan LED.


 
Gambar 4. Susunan LED pada salah satu produk lampu hemat energi LED.


      Sekian dahulu perkenalan kita dengan LED. Postingan selanjutnya akan membahas sedikit mengenai rangkaian elektronika sederhana yang menggunakan LED.



Referensi:

Bishop, Owen. 2006 . Electronics A First Course . Oxford ,Elsevier Ltd.
OSRAM . 2010 . Led Basics . OSRAM
https://en.wikipedia.org/wiki/Light-emitting_diode